Monday, 16 March 2015

Punah !

Hemmm.. Punahlah harapan impian...
Bilaku tahu ..
Rupanya sudah ada putera..
Air mata darah sekalipun jika ada..
Tiada guna ..
Retak sejuta lagi..
Skrip sama berulang..
Biarkanlah aku pergi..
Seandai memang tiada jodoh..
Aku redha ya Allah....
Pencarianku belum jumpa..
Rasa malas teruskan hidup..
Tapi..
Bagaimana pula
Jika itu takdirnya aku pasrah
Relakan saja jiwa terluka
Tahankan tiap tangis
Belenggu di jiwa
Hidup ini terlalu singkat untuk sedih
Jengka Impian bumi ku berpijak
Ternyata belum tentunya
Impian jadi nyata
Tapi ini bukan pengakhiran cerita
Ku nanti episod selepasnya

Friday, 13 March 2015

beratnya perasaan ini :(

Andainya kalbu kecilku berkata
ingin aku nyatakan
sungguh berat perasaan ini
beratnya dalam jiwa
tenggelam ke lautan bayang
ibarat bola kuprum yang berat
beratnya dalam jisim
tenggelam ke air

mana mungkin ku hadapi segala
semakin lama hari ke hari ia kian menguntum
ibarat bunga yang mekar dek suburnya
sudahlah bertemu tiap hari
kala pagi mengadap muka
bagaimana bisa aku hindari lagi
sungguh ku tak mampu berharap
ke sedari siapa diri
ku tak mahu patah hati lagi
sinopsisnya sudah penat

apakah kisahnya dalam jendela ini
jawapannya hanya tuhan tau

mengapa diri ini terus mengukir
tiap saat bersama membakar di ingatan

tuhan..tolong aku.. aku tak tahu.....

sejujurnya perasaan ini
tak pernah tipu
mungkin hanya aku
dia tidak
ku pasrah
walau apapun saat ini
menjadi kawannya
sudah cukup buatku gembira
hadirkan pelangi
kala langitku gelap

Terkenangkan ibu ~~~

Masa terus berlalu mengadaptasi tiap detik yang melepasi ketika . Di mana Bumi Berpijak , Di Situlah langit di Junjung . Aku masih di Kota Jengka ,, bukan kota kelahiranku tapi di sinilah aku membesar , dan di sini jualah aku ke menara gading menjadi seorang mahasiswa di sebuah universiti terkemuka , Universiti Teknologi Mara di Bandar Jengka , Pahang .

Meneruskan kehidupan seperti biasa , dua semester dilalui penuh cerita . Metafora usah dicerita lagi , tak mampu untuk ku curah expresi kalbu ini dalam tulisan . Tiap kali aku terbayang wajah suci ibuku, inginku hadiahkan sekelumit kejayaan inginku buat dia rasa gembira terangi pelangi . Wahai ibu , jasamu lebih tinggi dari Gunung Everest bahkan lebih dalam dari lautan hindi . Sungguh aku bersyukur menjadi anakmu . Dari kecil , ibu melentur buluh dari rebungnya mendidik aku dari selembar kain yang putih lalu mencorakkannya bagai menatang minyak yang penuh . Tidak pernah sekali insan bernama ibu buat aku berkira walau seincipun dia tetap cuba ingin membahagiakan anaknya , sungguh aku terharu punyai ibu .

Ibu....
Ibulah ratu .
dariku hanya sperma , menjadi zigot , embryo , foetus
ibu tahankan diri harungi 9 bulan
segala penat lelah
lalu lahirlah aku ke dunia

bila lahir..
dirimu membelaiku menjagaku
tidak pernah jemu
ukir di bintang kau ukir
asal membuat anakmu bahagia

bukan arjuna beta
tapi namaku danish ahnaf
nama diberi

tapi............................................................................................................................

adakah aku anak yang baik ?

Sering saja..
aku melukakan hatinya
merobek sakit
ibarat dihiris sembilu

ya Allah.. sungguh aku pendosa ..
jadikanlah aku anak yang soleh ..

kau tempatkanlah
ibuku di syurgamu
nan indah di sana
dengan mutiara keindahan abadi

sungguh hanya kau tahu
hatinya sentiasa jujur
kasihnya tak pernah putus
luhurnya selalu ada

sayangku padanya bukan pura
dialah ibuku...........................