Monday, 30 November 2015

Semester baru... Tanpa Dia ..

Meneruskan hari ini , semalam telahpun melewati hari berganti hari kala masa itu pun tiba dengan hendaknya tuhan yang maha berkuasa aku masih diberi nafas untuk menghirup oksigen di muka buminya yang serba indah ini . Dikala pagi yang penuh rasa kedinginan , sejuknya meniti ke tulang rusuk kala burung berkicauan sedang hari yang gelap menjadi cerah malam bertukar siang sedar tidak sedar sudahpun 1 Disember untuk saat dan ketika ini .

11 bulan telah berlalu , 11 bulan yang penuh sarat dengan memori . Kadang kala memori itu harus kita lepaskan , walau rasa rindu itu mencecahkan hingga rasa infiniti tapi apakan daya aku melawan kehendak takdirnya , tidak aku menyalahkan takdir tapi aku yang memilih jalan ini tidak lagi aku sekelas bersamanya .

Amatlah menipu jika aku tak rasa sesuatu yang hilang di dalam semesterku , ibarat isyarat yang hilang dari radar kapal terbang . Dia telahpun hilang dari pandangan , biarkanlah biar biar patah hatiku lepaskanlah segalanya kendatipun mungkin hanya aku yang teringatkannya barangkali aku sedari aku hanyalah rumput di tanah sedangkan dia tinggi di langit .

Mengejar mimpi yang tak seindah realiti , hanya angan tak sudah ibarat teori yang dapat diterjemah dalam makmal hanya sekadar teori . Mungkinkah bayang itu sudah lenyap dimamah kesunyian , hanya tuhan yang menentukan segalanya .

Mungkin , aku harus MELUPAKAN segalanya walau beribu kali aku cuba tapi rautmu wajahmu masih mengisi ruang di sini ibarat MEMANCING seribu kali tapi masih tiada menemui sebarang ikan . Hanyalah kesepian berbisik sendiri , di bandar kelapa sawit ini menjadi panorama untuk segala episod antara aku .

Dia ..
Dia adalah classmate aku selama 2 semester ,
dia ,,
dia adalah kawanku.. siswi terapat denganku dalam kelas dulu~~

Selamat jalan awak .. moga jalan yang awak pilih menemui noktah kejayaan .

sebagai kawan , saya doakan yang terbaik ~

Thursday, 19 November 2015

Travelog seorang sahahat dan teman yang selalu ada~

Di kedinginan malam hampir menuju subuh , aku menulis kala aku terjaga dari lena mimpi yang mengejutkan aku hingga aku membuka kelopak mata tersedar gerak hatiku semakin menuju ke suatu pilihan , adakah istikharahku sudah terjawab .....?


biarkann ia jadi persoalan..




kala ini , ingin aku mencoret tentang kisah seorang sahabat . Tiadalah aku menyangka , kehadiran seseorang . tapi 13 Jun , kala aku mengambil angin bersama rakan-rakanku ke Temerloh tanpa diduga semasa pulang dengan takdirnya aku duduk di sebelahnya di dalam bas METRO ~

Maka , bagaikan cengkerik antara kami mulut masing-masing pun terkunci bagaikan ada mangga rasa malu selubung mungkin menghiasi dalam diri .

Tapi , aku memulakan bicara menegurnya dan akhirnya gelak tawa berborak  hingga tanpa disedari masa berlalu sungguh cepat dan sudah sampai ke destinasi dituju , Jengka Sentral maka berlabuhlah masing-masing usai turun bertebaranlah ke serata Jengka .

Garapanku sebagai seorang exco logistik ssc ketika itu , tanggungjawab yang perlu aku semaikan berat jua sendiri memikir tapi aku bisa mengendalikannya tapi tiba-tiba Pengarah Program mengarahkan kami mencari "PARTNER EXCO" .

Puas kepala aku memikir , siapa yang sanggup menggapai tangan menghulur bersamaku jalankan segala hadapi onak duri liku cabaran dalam melaksanakannya ~ Tiba-tiba kepalaku teringatkan dia , ye dia ! Dia .

Lalu aku mengambil telefon pintarku , gelombang mikro yang kuat dengan pancaran setelit dengan sesaat saja pesanan Whatsapp dariku sudah di hujung jarinya ~

Alangkah bersyukurnya aku , tanpa perlu bersusah lagi sekali ditawar saja terus setuju aku bagaikan orang yang mengantuk disorongkan bantal . Begitulah dengan takdirnya , berkat kejadian dan takdir itu akhirnya kami menjadi kawan yang lebih rapat meniti hari selepasnya .

Kali pertama keluar , usai sahaja kelasnya dengan berbaju kurungnya dengan lelah penatnya masih dirasa di hujung pangkalnya tapi dia tetap menunaikan janjinya , dan kami pun keluar melewati Uwais setelah menunaikan asar ~ Menuju saja dalam Van ,, rasa malu usah diceritera bagaimana berdepannya ~ Terasa seperti kekok begitu , kata orang tak kenal maka tak cinta jadi begitulah orang yang jarang kita kenali tiba-tiba keluar ~

Penampilannya bagai gadis melayu terakhir dengan baju kurungnya , tudungnya sungguh ayu meruntun jiwa aku melihatnya terasa bagai cair seperti air batu yang sedang mengalami peleburannya menjadi cecair dari pepejal .

Melewati Bazar Ramadhan ,, mendengar telatahnya membuat aku rasa terhibur tapi dia jadi dirinya sendiri itu yang penting ~ 2 nine 2 corner , jadi tempat persinggahan berbuka di mana kami bertukar ceritera sinopsis kisah masing ~

Hati rasa gembira sekali begitu senang ,, pada ketika itu ~ Suatu saat , aku berbuka dengan rakan sekelasku tiba-tiba terlihatnya lalu aku menelefonnya di hadapan meja~ Bagai jauh beribu batu walhal hanyalah di depan mata , malam itu sebelum pulang sempat jua memusing di Bandar Jengka ini melihat tudung menemaninya ,,

sejak itu dia terus jadi kawan ~ Kata orang selalu saja ada , dia tak pernah hilang ~
Seperti isi dan kuku ,, walau dia semakin kelam kelibatnya tapi dalam pesanan Whatsapp tak pernah "BLUETICK" .

Di situlah , dia jadi seorang pendengar hampir setiap hari apa jua yang berlaku tersirat mahupun tersurat aku curahkan perasaan lepaskan semua apa yang terjadi pada diri aku kepada dia .

Aku juga tak berkira untuk menolongnya , mahupun belanjakan duit sebab bagi aku dia dah jadi sebahagian insan yang aku sayang sahabat yang selalu saja di sisi dan juga seorang peneman .

Walau bahasa KAU AKU , tapi adalah satu segala rintihan aku engkau selalu ada bagaikan ombak yang sentiasa menemani pantai .

Aku tak tau , apa jadi pada hari esok walau mungkin dalam hatiku mungkin ada sedikit perasaan padanya , tapi aku tau tak mungkin bisa aku milikinya mungkin dia jua anggap aku seorang kawan saja tak pernah aku tau isi hatinya biar sajalah hal itu jodoh itu urusan di atas menjadi kawannya jua satu takdir, tapi yang jelas aku gembira ada orang yang setia hari-hari hadir jadi kawan sahabat teman aku harap aku dia terus hadir walau mungkin rasa itu dikoyak waktu tapi moga Allah berkati seorang kawan dan sahabat bagi aku ,, ibarat arus eletrik yang selalu mengalir di dalam wayar atau darah hemoglobin yang sentiasa dipamkan ke seluruh badan bagai udara oksigen yang ada , moga persahabatan itu kekal , percintaan tak seindah persahabatan kerna cinta itu persahabatan pulau yang penuh dengan hidupan pokok menjadi penyejuk redup begitu jua sahabat yang menjadi penyejuk hati menenangkan kala seribu kekesalan .

Esok hari jadi dia ,  POSTING ni sempena hari jadinya yang ke-19 .

Selamat hari jadi wahai kawann ,
Moga Allah berkati hanya tuhan tau betapa aku bersyukur ada kau di sisi jadi seorang kawann buat aku ! :)





Wednesday, 18 November 2015

Ceritera sahabat:UmUr BuKaN PenGhalaNg dan penantian bukan penyeksaan~

Tiadalah umur,rupa,masa,harta itu memisahkan , kalau dah namanya cinta ia terus meresap ke dalam hati .

Mendengar ceritera seorang sahabat ,,

Shamirah Afzani seorang pria yang jua seorang guru berdedikasi , telah meruntun hatinya ke alam fana cinta tak mampu fitrah bila dia jatuh cinta kepada seorang jejaka yang jua masih menuntut ilmu seorang mahasiswa UiTM Puncak Impian , Daniyal Doni .

Biarpun umur membezakan mereka , Shamirah lebih tua setahun berbanding Daniyal tapi dalam kamus sebuah kehidupan umur bukanlah penghalang bagi membina bahtera untuk merenangi pelayaran kasih .

Kendatipun , disebabkan masih belajar Daniyal dan Shamirah membuat keputusan hanya mahu berkawan saja dulu walau hati mereka saling berbunga menguntum penuh mekar dihiasi madu .

Shamirah pula kian gusar , andai dia tak bisa untuk menunggu Daniyal . Walau mereka meneruskan kisah sekalipun , tiadalah halalnya syariat masih membataskan selagi belum diijabkabulkan .

Masa terus berlalu , suatu hari Daniyal pun bertemu seseorang yang menangkap hatinya sedang Shamirah masih menunggu penuh harapan kian berganti .

Dengan takdirnya , Daniyal tidak bisa bersama wanita itu kerna sudah terbang jauh pergi dari hidupnya dek pancaroba hidup memaksanya menghilang dan bila masanya tiba , tanpa diduga rombongan pun sampai ibarat durian runtuh jatuh dari langit bagai arus eletrik yang secara tiba meningkat voltannya gelombang yang memancar pusaran besar secara tiba-tiba pusaran hati Shamirah jadi debar detik yang ditunggu selamanya kini menjadi nyata ,, ucapan dinanti "AKU TERIMA NIKAHNYA SHAMIRAH " ~ Berkumandangnya akad , maka terlerailah sebuah air mata dari jauh pulau lubuk jantung hati oksigen memancarkan nafas begitu kencang berdebar menahan rasa gembira teramat betapa rasa bersyukur itu seperti pucuk dicita ulam mendatang . 

Ternyata penantian itu bukanlah suatu penyeksaan , tapi kesabaran yang digarap penuh tabah menghasilkan sebuah pemprosesan yang begitu effisien , hingga naik ke puncak kinabalu setinggi gunung sebesar banjaran titiwangsa kasih mereka ke syurga jannah hendaknya .

Tuesday, 17 November 2015

Ke manakah aliran aku >? Dilema memilih aliran seorang mahasiswa Diploma Sains UiTM~

Membuat pilihan bukanlah semudah disangka , tak sanggup untuk aku memilih kerna di sebaliknya keduanya punyai bulan dan bintangnya yang tersendiri dalam mengorak ilmu .

Di persimpangan jalan ini , aku buntu memikirkan ke mana jalan hendak aku pilih ikut hati mati ikut rasa binasa diluah mati anak dipendam mati bapak . Hanya mampu ku berdiri di sini terus , sedang mereka sudah ada matlamat . Tapi , jalanku masih kabur masih diselubung jerebu .

Sebagai pelajar Diploma Sains UiTM semester 3 , aku perlu memilih haluan sama ada membawa diri ke aliran Fizik atau Biologi untuk semester seterusnya .

Walau biologi dan fizik saling memerlukan , tapi haruslah aku pisah keduanya yang nyata walau kedua aku berminat untuk mendalaminya . Biologi lebih berkait dengan hidupan dan persekitaran alam , yang pasti aturan gelombangnya dalam acuan fizik bagaimana setiap pancaran gelombang itu mempengaruhi hidupan biologi , litar pintas serta arus yang menghasilkan tenaga untuk jana tiap aplikasi menjadi generator elektrika dan elektroniknya turut jadi asas dalam fizik .

Hakikatnya , keduanya saling berkaitan .

Laluan SAINS BIOLOGIKAL

semester 4
BIO310    Introduction to Human Biology
BIO320    Introduction to Biological Diversity
CHM256  Basics Analytical Chemistry
CHM301  Organic Chemistry II
CSC134   Computers & Information Processings
STA108   Basics Statistics and Probability

total kredit = 6 subjek x 3 jam kredit = 18 kredit

semester5
BIO300   Biological Technique
BIO330   Introduction To Ecology
CHM260  Basic Instrumental analysis
CHM361  Inorganic Chemistry
ENT300  Basic Entrepreneurship

total kredit = 5 subjek x 3 jam kredit = 15 kredit

Laluan SAINS FIZIKAL

semester 4
CHM256  Basics Analytical Chemistry
PHY260   Optics and Wave
PHY310   Modern Physics
PHY340   Electronics
CSC134   Computers & Information Processings
STA108   Basics Statistics and Probability

total kredit = 6 subjek x 3 jam kredit = 18 kredit

semester5
CHM260  Basic Instrumental analysis
CHM361  Inorganic Chemistry
PHY351   Material Sciences
PHY360  Physics Laboratory ( Instrumentation and Application)
ENT300  Basic Entrepreneurship

total kredit = 5 subjek x 3 jam kredit = 15 kredit


Nak Pilih apa ye >??? aku masih bingung memikirkan~~~ Semester 2 lalu Fizik aku gah di puncak meniti A tapi menjunam ke bumi apabila gagal untuk semester bagaikan roda kala di atas dan di bawah , mungkin ceriteranya tak sehebat semester sebelumnya untuk usaha walau hingga denyut menitik-nitik di kepala "study" . Manakala , biologi pula tak pernah aku menerjah A paling tinggipun menggapai sehingga B untuk semester ini sebelumnya C+ dan semester 1 , B- . Mungkin Keputusan itu Maintain , tapi untuk skor A mencoret hingga meniti ke puncak A begitu sukar berbanding Fizik namun fizik mudah jua ke puncak dan jatuh ke lembah cerun curamnya .

Kini aku beristikharah ~~~ Doakan aku ye kawan2 ketemu istikharahku jawapan dari Tuhan yang Maha Mengetahui , setelah di malam hari aku berjaga memohon padanya sungguh hanya dialah yang tahu apa yang terbaik .

Kendatipun ,, aku berminat untuk sambung degree

1.Forensic analysis
2.Optometry
3.Nutrition and dietectic
4.food tech
5.material techology

Monday, 16 November 2015

Aku yang berdosa.......

Dalam ranjau liku likuan menempuh arus hidup yang semakin hari membilang usia , syukur ke hadratnya 19 tahun aku harungi kini tibalah saat terakhir umur belasanku sebagai remaja belasan tahun .

19 tahun , ibu dan abah membesarkan aku bagai menatang minyak yang penuh . 9 bulan seorang ibu mengandungkan aku tanpa berkira perit dan jerihnya menjerit untuk mengeluarkan seorang bayi daripada vagina yang sempit tapi itulah hebatnya wanita yang mampu melahirkan seorang bayi . Sperma dan ovum yang disenyawakan , menjadi zigot kemudian berkembang menjadi embryo lalu menjadi foetus kemudian ditiuplah rohnya hingga tiba masa air ketuban pun pecah , maka lahirlah seorang manusia di dunia . Abah walau di hatinya tersimpan 1001 ketegasan , namun sebenarnya 10,000 sayang bahkan sedalam lautan dalamnya dalam mendidik aku .

Aku manusia yang tak sedar diuntung , kadang aku hanya melepaskan enau dalam belukar melepaskan pucuk sendiri aku lupa pada kedua ibu bapa yang banyak berkorban . Darah muda dalam usia yang setahun jagung bergelojak memberontak , mana mungkin bisa aku hindari apetah imanku hanya senipis kulit bawang . Dalam tak sedar , tindak tanduk sendiri melukakan hati ibu dan abah hingga mereka bagai dihiris sembilu . Tiap manusia itu punya perasaan , setelah dia semai benih yang subur ke tanah , membaja , menjaganya sehari-hari sehingga menjadi pokok yang besar rimbunannya menjadi kanopi hutan tapi pokok itu tiba-tiba gugur daunnya ibaratnya anak yang dibesarkan sepenuh hati tapi menderhaka siapa yang tak sedih buat perasaan seorang abah dan ibu ??

Termenung aku sendirian , lantaran senja mengingatkan kejadian yang membuatkan cukup beremosi tindakanku yang DEGIL hingga membuat abah jadi cacing kepanasan tapi bila disedari aku jadi begitu rasa bersalah buatnya . Air mata menitik demi setitik aku rasa bersalah teringatkannya, dengan rajuknya dia rela membuat sendiri kerja berat walau puasku pelawanya namun rajuknya marahnya menyuruhku pergi , sedangkan anak kecil ada rasa merajuk inikan seorang bapa yang pastinya walau tegas tetap ada manjanya itu terselit dalam sanubari seorang lelaki .

Dalam hati aku simpan doa , ku titipkan biar tuhan membuka pintu hatinya untuk memaafkan aku , memanjangkan umurnya kerna aku tau selama mana aku di sini tiadalah aku menjadi seorang anak yang soleh mengukir senyum di bibirnya apakah mungkin aku hanya menghabiskan beras , aku tahu khilafnya aku , tak bersyukurkah aku ada seorang bapa ??

Dikala malam pun kian larut , usai bersujud mataku mengalir tika menadah tangan berdoa betapa aku sedari AKU YANG BERDOSA , sungguh aku anak yang derhaka , inginku jadi anak soleh , tapi bagaimana , wahai tuhan kau tunjuklah acuan untuk aku berilah taufikmu hidayahmu untuk aku jadi anak yang soleh . sungguh sungguh dosa aku ibarat lautan tiada tepinya , lumpur dosa yang penuh lumut , bukan sahaja DOSA DENGAN TUHAN , tapi DOSA DENGAN MANUSIA , syurga itu memang jauh tapi tak pula sanggup aku ke nerakamu . Aku sayang kedua ibu bapaku merekalah penyeri taman rashidah , di syurga jantung hati yang subur mewangi , tapi adakah aku anak yang baik sedari aku seorang penderhaka , dan AKU YANG BERDOSA begitu banyak pada mereka :'(


Saturday, 14 November 2015

Kala Hujan turun......Aku menaip....terpulanglah mahu jadi hantu atau buaya...?

Demi waktu yang kian berlalu , detik terus berlalu , seiring sejalan hujan pun turun pada hari hujung minggu yang penuh sepi . Hujan yang turun , ibarat gelojak hatiku yang turun penuh kecewa . Kala aku kecewa dengan keputusan "final exam" semester yang berlalu , aku kecewa dan aku pun terluka kerna debunga yang kejap gugur kejap menguntum . Mahu jadi hantu atau buaya , Hilangnya tanpa pesan , tapi siapalah aku hanya mampu menangisi sendiri . Mungkin setiap kedatangan hanyalah gangguan yang menghasilkan buah yang masam di dalam taman ladangnya . Biarlah aku pendam segala lara ini ,tak dayaku menunggu hilangnya bukan sekali usaikan semua yang ku rasa . Mungkin dia menuai padi di semaian ,, biarlah aku di sini meredhakan saja andai tak mampu ke bintang , apakan daya aku memaksa jika bintang tak mahu berkelip  , mungkin arusnya sudah berkurangan dalam litar hingga cahaya mentol pun malap tatkala kau pergi , tapi aku sedari mungkin ini cuma di alam fana mimpi . Bila aku tersedar , adakah ia sekadar mimpi ??? Maka Terpulanglah mahu jadi apa , mahu jadi Hantu mahu jadi buaya ?? Terpulanglahh...

Aku pun merenung ke jendela katil ,, dan aku sedari hati manusia tak pernah kekal melainkan hanya yang benar . Seperti ceritera kuch kuch hota hai , percintaan itu sebuah persahabatan yang dituai akhirnya menjadi sebuah cinta buat Anjali . Walau macam manapun , aku masih mampu ukirkan senyum kerna masih ada yang setia jadi sahabat kala jatuh bangun diri ini . 

Yang Hendak datang , yang Hendak pergi semuanya kehendaknya . Begitulah manusia datang dan pergi , hidup takkan lepas dari perpisahan . Kita perlulah menghargai tiap insan yang hadir dalam hidup , biar kita dipalit sedih olehnya tapi jangan sesekali kita berdendam dan tolonglah buatlah baik walau dicurah asid sekalipun kerna itulah sifat manusia yang penuh rasa cinta sesama mereka saling menolong .

Monday, 9 November 2015

Dilema Sebuah Pelayaran Part 3 ~ #mencari_cahaya_illahi_di_tengahlautan

Sambungan dari :
Dilema Sebuah Pelayaran ~ #badai_ombak_melanda
Dilema Sebuah Pelayaran Part 2 ~ #badai_tsunami_pula_melanda

Ini merupakan ceritera sekuel iaitu sebelum Si Sueria bertemu jejaka yang menjadi takdirnya dan berkahwin , di mana selepas dia lara apabila putusnya tunang ketika itu .

Setelah hati kosong , hanya ditemani air mata saban hari Sueria mengumpul semula kekuatannya . Dia sedar cinta manusia tiada yang kekal , yang kekal hanyalah cinta abadi .

Sueria mengambil keputusan untuk merenangi lautan ilmu seketika menyelami dunia di balik sepi , ukhrawi lalu dia pun pergi menuntut ilmu di madrasah . Kehidupan di sana memberi suatu entiti baru cahaya baru menerbitkan sebuah sinaran yang mengukir harapan baru . Segalanya baru , setelah segalanya musnah dengan kuasa illahi memberinya ketenangan dalam ketenangan dibina semula sebuah mahligai yang hancur dimamah badai .

Seluas lautan direnangi pun , seluas luas cintanya pada manusia tiada mengalirlah cinta itu tiadalah ia kekal . Lemas dalam lautan cinta manusia , ombak menghayutkannya . Kala itu , Sueria pun berenang dan dia belajar cinta illahi yang dia lupa selama ini yang harus dikejarnya biar jauh ke pulau tapi ia tetap kekal selamannya , acuan pedoman digarap mengisi setiap bait kekosongan di jiwa .

Tasik yang kering kini kembali mengalir jernih airnya hinggakan hulu ke hilir sungai kembali mengalirnya sungai dan suria pun memancarkan surianya , tiada apa yang mampu kembalikan sebuah ketenangan melainkan Tuhan yang memberi segalanya .

Dalam setiap duri pasti ada penawarnya , dalam setiap luka adalah penyembuhnya , dalam setiap dugaan ada hikmahnya , dalam kesulitan ada kemudahannya


Firman Allah ada menyebut ,

A005
Oleh itu, maka (tetapkanlah kepercayaanmu) bahawa sesungguhnya tiap-tiap kesukaran disertai kemudahan,

(Surah Al-Insyirah , ayat 5)

Daripada 1001 kesedihan , telahpun memberikan suatu hidayah yang membawanya mendekati tuhan menjadikannya seorang gadis solehah . Ibarat bunga yang layu , kering , dek keluarnya mengalami hypertonik kini kembali menjadi hypotonik disirami hehujan membasahi bumi . Setelah litar pintas pun berlaku , dalam litar siri hidupnya telah mengubah entiti litar yang menggunakan litar selari bagi memastikan voltan kehidupan dunia itu selari dengan akhirat , maka terhasillah arus kejayaan .

Maka Pelayaran yang panjang , Sueria bisa meneruskannya untuk sampai ke Pulau . Walau sendiri tapi adanya TUHAN , memberi dia kekuatan luar biasa menjadikan dia Seorang Gadis Sado . Kehidupannya di madrasah membuka segenap dimensi betapa luas sebuah bumi ilmu dan hidayah itu tiada bertepian , setiap insan masih ada peluang untuk berubah kepada kebaikan dan menggapai mahabbah illahi . 

Maka , pelayaran yang penuh peristiwa pun dilayar dengan penuh berani tanpa menoleh belakang lagi  , seperti peribahasa bahasa inggeris ada menyebut 'LET GONE BYGONE" . Sueria pun belajar untuk tabah dan sabar dalam mengatur kehidupannya , dan bagaimana untuk hidup . Ibarat sang tumbuhan yang layu di tempat baru tapi cuba sesuaikanya dengan mengfotosintesiskannya , begitulah Sueria tetap cuba meneruskan pelayarannya. 


Luahan senja~

Dan apabila matahari pun kian terbenam , maka terbenamlah hari siang melarutkan senja tibalah malam . Pelangi senja seakan suram , pilu mengingatkan kepada kisah lama . Kenangannya masih meninggalkan impak yang cukup mendalam ibarat garam yang meninggalkan rasa masin , begitulah sodium klorida yang menghasilkan rasa masin walau sedikit pasti menumpahkan rasanya kalau tak tumpah kuah , mana ia hendak ke nasi ?

Debunga sakura pula kering kekeringan kerna terlalu panas barangkali , mungkin ia layu dan hipertonik pun berlaku air keluar maka layulah ia seketika ibarat senyuman yang hilang menjadi masaman . Namun , adakah hujan akan turun menyirami kembali sakura tersebut dengan air bagi menghasilkan diplasmolisis bagi menyegahkan mengembangkan kembali debunga yang layu , dapatkah senyuman dikuntum kembali bagi  menghilangkan masam ..?

Sunday, 8 November 2015

Air dicincang tak putus dan di sebalik batas suburnya sebuah debunga koko~

Lautan terbentang luas hingga ke hujung dunia ,, andai mampu dihampar ni"mat yang dikecapi mungkin tiada penghujungnya seperti laut yang tiada menemui hujungnya kerna adanya air maka adalah oksigen untuk hidupan di muka bumi ini , ibarat ni"mat yang menjadi limpahan rezki yang tak ternilai buat sang manusia .

Tiada apa yang berubah , kasih ikatan adik-beradik air dicincang tidak akan putus . Memancarkan surianya , kakak tidak pernah berkira buat adiknya kerna seorang adik itu umpama bumi untuknya memancar cahaya perhatiannya . Nyata , Aku rasa bersyukur kerna masih punyai seorang kakak . Walau aku tiada seorang abang , bagiku dialah kakak yang jua menjadi rantau abang dengan ketegasannya mengalahkan harimau selatan yang mengaum kala teringat bila dia marah untuk mendidik itu tanggungjawabnya . Pantainya , jelas terbentang pepasir ikatan adik beradik antara kami di teluk keluarga yang penuh keindahan 1001 teristimewa .

Kala debunga itu mulai ditanam di batas itu , debunga itu mula menguntum sebuah sakura yang penuh mewangi . Dari sebuah tanah yang tandus , menjadi sebuah tanah yang subur dek dituai  pepohon debunga yang mekar ke pelusuk akarnya . Senyuman dituai sang peladang usah dicerita , semakin hari semakin meniti ke pipi apabila taman ladangnya mekar subur mendongak ke langit melihat alangkah indahnya bulan yang menunggu bintangpun akhirnya berkerlipan . 

andai diizin yang esa , ingin aku menanam koko biar dapat ku lihat dan rasa kemanisan di sebalik koko yang walau gelap tapi tersimpan seribu satu kemanisan yang penuh didambakan biar kasih itu disemai dari kemanisan koko sehingga terbitnya senyuman yang manis meniti di bibir . Tapi ,, adakah kasih itu akan tetap subur dalam ladang yang aku tanam benihnya menghidupkan tetaman yang layu menjadi taman rashidah utama .


Saturday, 7 November 2015

Bulan menunggu bintang dan sakura yang berdepan cuaca tak menentu~

Hendak mengarang apa lagi , hendak aku taipkan pada malam yang sepi ini .  Angin pun bertiup sayu kala malam pun semakin larut dengan bersaksikan bintang penuh cerah ditemani bulan malangnya bintang seakan hilang selepas hujan . Ibaratnya apabila , cik bintang yang menghiasi cakrawala kala malam aku pun hilang berlalu begitu saja . Sang bulan pun menunggu si bintang tapi ternyata hujan melanda maka tiadalah sang bintang pun mahu berkerlipan dan malam pun berlalu hanyalah kesepian melanda  .

Sang bulan hanya mampu berharap bila akan sang bintang untuk bersinar bersamanya untuk menerangi bumi biar malam dipenuhi cahaya ultra bukan sekadar biasa tapi gerhana yang mampu mengilaukan tapi apakan daya , mungkin sang bulan terpaksa bersendiri untuk kala ini .

Manusia bilamana dia akan pergi , dia akan pergi . Tak kira siapa atau ketika , hanyalah tuhan yang selalu ada di samping kita . Ibarat datangnya , sebuah pelangi yang munculnya seketika tapi apabila hujan maka hilanglah .

Mungkinkah debunga sakura pula akan gugur , setelah ia berbunga . Si Peladang bingung hormon apakah harus dia isi untuk menyuburkan ladang yang sudah dia hiasi dengan pelbagai sayuran dan buahan biar subur . Adakah dia perlu menyuntik hormon Auksin , untuk menggandakan tanamannya iaitu menggandakan usahanya untuk memastikan sakura itu terus subur biar ia tak mati dek cahaya matahari yang kala ada kala tiada ibarat cuaca yang tak menentu kala panas dan hujan seperti manusia kala ada kala tiada . Tengkujuh mungkin menjadikan debunga itu layu , namun adakah debunga itu akan terus bertahan dan kembali mekar meranum mewangi di taman itu ..?

Dilema Sebuah Pelayaran Part 2 ~ #badai_tsunami_pula_melanda

sambungan dari :  Dilema Sebuah Pelayaran ~ #badai_ombak_melanda

Sebuah pelayaran itu akhirnya karam , apabila Si Kapten ternyata lemah hanyut dalam arus badai yang penuh maksiat . Ternyata , Si Hafizie rupanya bermain dengan api walau sudah ada sang tunang tapi dia sanggup menduakannya untuk bersama Nina orang ketiga yang menjadi badai dalam pelayaran kisah ini .

Harapan seorang Pria yang ayu , Cik Sueria berkecai musnah . Impian yang dipanjat hingga ke Banjaran Titiwangsa akhirnya tersungkur di kota metropolitan Putrajaya di sana jejaka idamannya tersungkur dengan badai godaan si puteri bernama Nina , lantas jerat permainan si dara yang bergelojak darah muda menggoda hingga akhirnya Hafizie pun tewas . Dalam pada ketika , tika ada yang berdua ada yang ketiga maka bermulalah episod lembah hina syurga dunia yang penuh nikmat api telah membakar Hafizie menariknya ke dalam gejolak nafsu yang tak terkawal . Gadisnya , Cik Sueria yang menjadi tunangnya sudah hilang di akal hanyalah di kepala memikirkan kepuasa kala itu yang hanya sementara sedang cik sueria setia menantikannya hingga ke hujung nyawa .

Alangkah haru birunya , bagaikan meletus gunung berapi berombaklah segala ombak tsunami melanda bila Sueria mengetahuinya ternyata dilema yang penuh berat menanti di benaknya . Ladang yang dia hiasi penuh debunga , kini dimamah keguguran . Bunga yang berbunga ranum kini menjadi lalang yang usang tasik yang penuh kasih bagai jadi kering apabila Hafizie memutuskan untuk PERGI dari hidupnya segalanya cukup pedih untuk menelan segalanya . Hafizie ingin bertanggungjawab terhadap perbuatannya kepada Nina , dia sedar bahawa dia telahpun melakukan suatu kesilapan besar dalam hidupnya dan perlu memilih gadis yang dicintainya ataupun gadis yang membawanya ke lembah hina , tapi akhirnya dia akur tanggungjawab itu penting . Sueria pasrah melepaskan segalanya , air matanya jatuh berderai ibarat air terjun sehujan tengkujuh mengalir cintanya menuju perpisahan . Bagaimana mungkin , Sueria berdiri semula setelah sayapnya patah seribu ibarat ditusuk sembilu yang lebih berbisa atau mungkin ibarat ditembak peluru . Inilah kehidupan , Sueria cekal meneruskan pelayarannya sendiri namun Sueria tidak bersendiri sahabatnya di belakang sentiasa ada menjadi penyokong setia buatnya . Kejujuran,Kesetiaan, adalah nadi penting sesebuah hubungan . Tanpanya , matilah sebuah episod hubungan itu . Akhirnya , Sueria pun berjumpa jejaka yang tepat untuknya dan lelaki itu menjadi suri hidupnya sehingga ke syurga . Walau cintanya pada Hafizie mencecah infiniti pun , tapi tuhan lebih tau apa yang terbaik untuknya .

Firman Allah : 
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

Pengajarannnya , Jadilah lelaki yang budiman kasihanilah seorang wanita yang tulus mencintaimu dan sebagai lelaki angkatlah martabat wanita janganlah membawanya ke lembah hina .

Friday, 6 November 2015

Dilema Sebuah Pelayaran ~ #badai_ombak_melanda

Kala itu , alkisah cik sueria dan seorang platun kesatria Hafizie . Dua individu dari dunia berbeza , tapi takdir menyatakan kisah mereka bertemu . Di tepian pantai yang bergelora , kala ombak mengalir seorang pria ayu cik sueria pun terlanggar Hafizie tika asyik berjalan sambil merenungkan dalam khayalan . Maka , bermulalah episodnya di situ .

Akhirnya , bibit megi cintan cintun pun mula mendidih bergelojak darah muda . Adakah ini dinamakan cinta pertama , hatipun meluap merasakan manisnya sebuah cinta tapi di usia setahun jagung barangkali seseorang itu masih belum bisa hadapi badai yang hebat dalam sebuah pelayaran panjang .

Masa demi masa , keluarga mereka pun saling mengenali . Mereka semakin hampir menuju ke sebuah lagi langkah ke depan iaitu Pernikahan dengan mengikat tali pertunangan . Peribahasa ada menyebut , lembu berpegang pada talinya dan manusia berpegang pada janjinya .

Pelayaran mereka , kini kian menuju ke destinasi . Kapal itu adalah pertunangan . Destinasinya , adalah penamatnya yakni sebuah perkahwinan dan laut itulah dunia yang harus mereka tempuhi untuk melayari bahtera yang penuh bergelora .

Badai datang melanda , bagaikan terhempas kaca di lantai deru angin kencang hampir mengaramkan nakhoda kapal . Orang Ketiga menjadi badai cabaran yang cukup hebat , dan adakah Kaptennya akan berputus asa mengikut badai terjun ke dalam laut yakni mengikut orang ketiga meninggalkan penumpangnya di atas kapal ??

Si penumpang mula gusar ,, kepercayaan kian meruntuh rasa sakit sebak di jiwa air mata usah dicerita . Rahsia si kapten , kian terdedah . Penumpang begitu takut andainya pelayaran itu menjadi sebuah drama yang berakhir air mata . Badai tengkujuh terus turun , menjadi dugaan yang cukup hebat . Segalanya bergantung pada Kapten , adakah dia rela menempuh badai itu belayar terus belayar menyelamatkan penumpangnya terus ke destinasi .

Jawapannya, adalah si kapten . Penumpang hanya mampu menangis , andai si kapten pergi maka ia terpaksalah mencari haluan sendiri .

Inilah dilema sebuah pelayaran ,, Sueria haruslah membuat keputusan yang tepat sama ada dia terus bersama kapten atau meneruskan sendiri pelayaran menaiki sampan ?

Peleraiannya.. jika anda Sueria apakah anda akan lakukan? Adakah terus bersama Hafizie atau meninggalkannya?

Itulah dilema pelayaran , yang memerlukan sebuah kesabaran dan ketabahan .

ceritera "BedTime Stories" ~

Manusia . manusia itu bisa datang dalam sesaat pergi walau sedetik . Senyum . Semyum itu jua bisa hadir dalam sesaat dan air mata jua bisa hadir dalam sedetik . luka bisa hadir kala bahagia tumbuh .

Kala aku menulis ini , terasa bagai mata ini tertusuk habuk rasa seakan mahu menitiskan air mata . Sentiasa kala manusia itu berubah , perpisahan itu suatu lumrah sebuah natijah episod . Mencari penamat , sama ada ia sedih atau menghadirkan sejuta gembira yang terukir di jiwa ?

Hanyalah seorang yang setia menjadi sahabat kala aku duka kala aku suka , orang baru orang lama dia tetap di situ itulah namanya sahabat . Sungguh aku terharu , terus berkekalan kekal di hati . Setianya seorang sahabat garapnya walau tiada ia bercereka jiwang tapi ibarat langit biru yang tetap ada . Tidak aku perlu menyatakan siapakah sahabat siapa yang sentiasa ada itulah sahabat . Hanya tuhan yang tahu betapa kau istimewa sahabat , aku luah semua pada kau , siapalah yang mengerti kasih kepada sahabat . Sedangkan nabi kasihkan sahabatnya , kita perlulah contohinya maka seorang sahabat itu besar kasihnya buat kita .

Realiti tak seindah mimpi , amarah kecewa mengundang pilu . Masalah turun bagaikan jatuh ditimpa tangga . Hampir aku rasa jatuh , jatuh , jatuh ke bumi . Graviti menarikku jatuh , tapi masih ada yang menarik tangan untuk aku meneruskan pendakian menuju ke puncak alam yang penuh jaya .

Aku kadang terfikir adakah semua primadona itu sama ,,, ??? Tapi.. bukan begitu kerana masih ada primadona yang menjadi sang sahabat yang ada tapi adakah cik debunga sakura jua akan berterbangan terbang hilang atau akan terus di sini menjaga pokok yang ditanam di ladang sanubari tidak aku ketahui . Senyuman yang terukir kala berubah jadi masaman iaitu asid yang mungkin hadir menjadikan kemasaman menanti , tak tahu aku adakah sebenarnya sudah si putera menempah si doktor tumbuhan ini , untuk ladangnya .? Tapi yang nyata kehadirannya jadi kawan menyemai benih subur menjadikan pokok di sini lebih berbunga . Namun, memendam rasa berat tapi hanya bisa melihat dan tak mengharapkan bintang jatuh ke bumi cukuplah bintang jatuh ke bulan dalam mimpi . Suatu masa , tuhan menentukan untuk pelengkap hidup . Dodoian menunjukkan tiba masanya bintang pun memancar bersama sang bulan , menunjukkan hari sudahpun gelap dan inilah masanya untuk tidur .

cukuplah sekadar itu , sampai ketemu kisah ceritera "BedTime Stories" untuk hari ini . Belajarlah kita bersabar , percaya kepada ketentuannya takdir , dan menghargai seseorang terutama orang yang selalu ada di sisi kita .


Thursday, 5 November 2015

Tak Setinggi Gunung Kinabalu tapi Hanya setinggi Bukit Broga

Aku sendiri takut untuk berdepan hari esok , tapi bagaimanapun jua kita harus menghadapi hari esok yang masih jadi sebuah persoalan . Aku tak pernah berharap sampai ke bintang kerana aku tau siapalah aku hanyalah insan kerdil di muka bumi ini . Aku mengukir tiap saat yang tercipta sebagai memori yang indah . Katanya jua , tak mahu aku berharap lebih kerna dia jua takut seandainya dia jua melukakan hatiku . Sedang dia berkata begitu , sebelumnya sudah aku karang hati ini biar tak menyimpan harapan tinggi ke gunung kinabalu cukuplah sekadar singgah di Bukit Broga yang tak setinggi mana namun di sana masih mampu melihat indahnya matahari terbit tika tirai subuh menjelma di pagi hari . Dari situ , terus aku berkawan biasa dengannya menuai senyuman meniti di pipi . Walau mungkin tidak seindah bayangan di realiti biarlah kerna kawan itu biar ikhlas . Apakah kesudahan esoknya... Dodoian melelapkan mimpi tidur , maka berlalulah sehari itu


 Ini ceritera tentang cahaya kasih sayang dan jejaka yang bijaksana , mungkinkah ada cerita yang serupa? Jejaka yang meluahkan perasannya . agak2 ada gaya drama tv3 tak drama aku tulis ? kuh3...
k bai . selamat malam .

Wednesday, 4 November 2015

Senyuman terukir kembali ibarat debunga sakura menguntum setelah layu di pusara~

Tersulamnya kisah baru , kisah lama seakan tenggelam berlalu begitu saja . Sampai hatinya hilang begitu saja membiarku sendiri , aku tahu hatiku punah dan aku tak berharap lagi biarkanlah aku lepaskanlah semua kecewaku bukan sekali tapi berapa kali sudah dipanah pilu bilamana dia hilang dari radar .

Aku redha , aku biarkan ia dan memulai ceritera baru . Amatlah sukar untuk aku berharap lagi kepada seorang insan bergelar perempuan , tapi hati itu begitu mudah untuk terusik . Kendatipun datangnya seorang sahabat tanpa perginya dia itu amatlah aku hargai , tapi mungkin untuk menjadi sepasang kekasih hanyalah cuma satu angan biar saja ia jadi seorang kawan kerna aku tahu hatinya jua hanya menggangapku sebagai kawan lelaki paling rapat buatnya . Apapun , aku gembira mempunyai seorang kawan yang sentiasa di sisi tidak bisa pergi yang kita panggil sebagai sahabat . Ya , itulah sahabat yang ada tika suka dan duka .

Senyuman bukanlah mudah untuk dijelmakan sendiri , mengukirnya perlukan sebuah bahgia untuk sebuah senyuman itu terlihat keikhlasan dalam inti senyumannya . Kadang Kala , kita tidak pernah menyedari orang yang perasan akan kehadiran kita . Tanpa kita kenalinya di alam realiti , dia boleh mengenal kita di dunia nyata . Aku tak mahu berharap lagi kerna takut luka untuk kesejuta kalinya tapi seribu kali tapi sepasang jantung hati ini tidak pernah bisa untuk menipu . Sejujurnya , tanpa sedari harapan itu mengalir daripada layu di tasik madu jadi mekar dek cahaya kasih sayang yang terpancar ibarat sawi yang mempunyai pohon berbunga ranumnya penuh mewangi . Tiap bait katamu menghibur hadirkan derai tawa , walau aku tak pernah mengenali siapakah kau gadis misteri di alam nyata walau pernah bersua denganmu di sebelah gelanggang blok bahaman tapi hanya kau sedari aku tapi aku tak sedari kehadirannya . Alangkah ruginya , tidak aku perasan bait wajahnya . Bibit kemesraan mulai timbul , adakah aku jatuh cinta lagi ???? Sungguh Dahsyatnya betapa tak dapat ku nafikan senyuman itu bukan sekadar di pipi tapi meruntun ke telinga . Episod baru yang penuh tak terduga , tapi biarlah aku memendam rasa sahaja kerana aku takut andainya hanya aku merasakannya. Kau muncul buatku senyum sendiri , rasa gembira sangat entah kenapa bagaikan air batu yang cair menjadi cecair , lalu terhasillah sebuah cecair yang mengukir senyum . Seandai kau tahu , setinggi Bukit Broga yang penuh indah setinggi itu harapku buatmu untuk mengukir sinar cahaya kasih sayang . Andai memang dia jodohku , kau temukanlah aku dengan dia . Sungguh Hanya Tuhan Maha Mengetahui di balik sanubari ini tak mampu ku menepis rasa bahagia aku rasakan . Seandai diizin tuhan , biarlah ia jadi yang terakhir biar berjuta harapan sebelumnya agar ia terakhir tapi masih belum dan adakah dia yang aku cari yang terakhir ??????