Wednesday, 4 November 2015

Senyuman terukir kembali ibarat debunga sakura menguntum setelah layu di pusara~

Tersulamnya kisah baru , kisah lama seakan tenggelam berlalu begitu saja . Sampai hatinya hilang begitu saja membiarku sendiri , aku tahu hatiku punah dan aku tak berharap lagi biarkanlah aku lepaskanlah semua kecewaku bukan sekali tapi berapa kali sudah dipanah pilu bilamana dia hilang dari radar .

Aku redha , aku biarkan ia dan memulai ceritera baru . Amatlah sukar untuk aku berharap lagi kepada seorang insan bergelar perempuan , tapi hati itu begitu mudah untuk terusik . Kendatipun datangnya seorang sahabat tanpa perginya dia itu amatlah aku hargai , tapi mungkin untuk menjadi sepasang kekasih hanyalah cuma satu angan biar saja ia jadi seorang kawan kerna aku tahu hatinya jua hanya menggangapku sebagai kawan lelaki paling rapat buatnya . Apapun , aku gembira mempunyai seorang kawan yang sentiasa di sisi tidak bisa pergi yang kita panggil sebagai sahabat . Ya , itulah sahabat yang ada tika suka dan duka .

Senyuman bukanlah mudah untuk dijelmakan sendiri , mengukirnya perlukan sebuah bahgia untuk sebuah senyuman itu terlihat keikhlasan dalam inti senyumannya . Kadang Kala , kita tidak pernah menyedari orang yang perasan akan kehadiran kita . Tanpa kita kenalinya di alam realiti , dia boleh mengenal kita di dunia nyata . Aku tak mahu berharap lagi kerna takut luka untuk kesejuta kalinya tapi seribu kali tapi sepasang jantung hati ini tidak pernah bisa untuk menipu . Sejujurnya , tanpa sedari harapan itu mengalir daripada layu di tasik madu jadi mekar dek cahaya kasih sayang yang terpancar ibarat sawi yang mempunyai pohon berbunga ranumnya penuh mewangi . Tiap bait katamu menghibur hadirkan derai tawa , walau aku tak pernah mengenali siapakah kau gadis misteri di alam nyata walau pernah bersua denganmu di sebelah gelanggang blok bahaman tapi hanya kau sedari aku tapi aku tak sedari kehadirannya . Alangkah ruginya , tidak aku perasan bait wajahnya . Bibit kemesraan mulai timbul , adakah aku jatuh cinta lagi ???? Sungguh Dahsyatnya betapa tak dapat ku nafikan senyuman itu bukan sekadar di pipi tapi meruntun ke telinga . Episod baru yang penuh tak terduga , tapi biarlah aku memendam rasa sahaja kerana aku takut andainya hanya aku merasakannya. Kau muncul buatku senyum sendiri , rasa gembira sangat entah kenapa bagaikan air batu yang cair menjadi cecair , lalu terhasillah sebuah cecair yang mengukir senyum . Seandai kau tahu , setinggi Bukit Broga yang penuh indah setinggi itu harapku buatmu untuk mengukir sinar cahaya kasih sayang . Andai memang dia jodohku , kau temukanlah aku dengan dia . Sungguh Hanya Tuhan Maha Mengetahui di balik sanubari ini tak mampu ku menepis rasa bahagia aku rasakan . Seandai diizin tuhan , biarlah ia jadi yang terakhir biar berjuta harapan sebelumnya agar ia terakhir tapi masih belum dan adakah dia yang aku cari yang terakhir ??????

No comments:

Post a Comment